Jumat, 20 Februari 2009

Kriminalitas Lewat HandPhone ( Cellular Crime)

Kehadiran teknologi mobile telecomunication memang bisa mempermudah kerja manusia. Tidak hanya kerja dalam arti sebenarnya, namun juga "kerja" dalam arti yang khusus. Maksud saya "kerja" yang dapat merugikan orang lain, atau bisa disebut dengan kriminal.

Pada awal booming-nya HandPhone dengan layanan sms, banyak penipuan dengan modus memanfaatkan fitur hemat dari HP ini. Yaitu dengan mengirimkan sms ke nomer acak, seolah-olah yang dikirimin sms adalah pelanggan yang mendapatkan hadiah dari operator yang dipakai, dengan nilai hadiah yang ga main-main, memang bisa bikin orang kaget, bisa puluhan atau ratusan juta, namanya juga nipu....
Dengan harapan si korban akan menghubungi si penipu kembali. Pada saat korban menghubungi penipu, korban akan dimintai nomer rekening bank yang bisa ditransferin uang hadiah, dan kemudian korban akan diminta ke ATM. Jika sudah sampai pada langkah ini, sudah bisa dipastikan, ini adalah penipuan. Setelah itu penipu akan berpura-pura menuntun korban dalam mengecek saldo apakah hadiah sudah masuk atau belum, padahal sebenarnya, penipu menuntun korban untuk mentransfer sejumlah uang kepada penipu. Dan kejadian ini sering kali tidak disadari oleh korban.

Ciri-ciri dari modus penipuan ini adalah anda akan dikirimin SMS, yang menyatakan anda mendapatkan hadiah yang nilainya sangat menggiurkan. Bisa dicermati, sering kali bahasa yang digunakan dalam SMS seperti ini adalah bahasa yang tidak resmi, sering juga malah ada yang mengirimkan dengan sms gaul yang sering disingkat-singkat, untuk menghemat karakter. Lihatlah, pada bagian nomer pengirim, bila nomer yang tertera adalah nomer HP pada umumnya (bukan nama operator atau no contact service, yang biasanya terdiri dari 3-4 digit angka saja). Namun ada pula penipu yang sedikit bermodal, yaitu dengan memasang Nada Tunggu (semacam Nada Sambung Pribadi), yang suaranya seolah-olah seperti anda sedang menelpon contact service. Kejadian seperti ini seperti yang dialami kakak saya pada bulan puasa 2008 lalu (puasa-puasa koq ya nipu sih... :P).

Dengan adanya perang tarif antar operator cellular saat ini, yang mana operator memberikan tarif yang sangat murah untuk penelephonan dengan operator yang sama, akan dikenakan tarif yang lebih murah, para penipu juga memmanfaatkan moment ini. Bukan lagi dengan mengirimkan sms, namun penipu sekarang sudah menganut paham "jemput bola", yaitu , penipu yang akan menelphone korban terlebih dahulu, dan langkah selanjutnya sama dengan penipuan lewat sms.

Sebenarnya kita bisa saja membongkar sindikat pelaku penipuan ini, bila korban, pihak kepolisian, dan pihak operator cellular bekerja sama dengan baik. Contohnya saja bila program registrasi SIM card cellular yang telah ditetapkan beberapa saat yang lalu berjalan dengan benar, dan data yang tersimpan adalah data valid, maka dengan menghubungi operator, kita bisa mengetahui siapa pelaku dari penipuan tersebut, dan dimana posisi nya. Masalahnya sekarang adalah program registrasi SIM card yang sekarang ini sudah berjalan di Indonesia, adalah hanya sekedar "syarat", diisi dengan data asal pun juga SIM card nya tetap bisa dipakai.

Cara yang lain untuk meringkus sindikat ini adalah, korban bisa pura2 tertipu, dan biarkan penipu menuntuk korban mengoperasikan ATM, sampai pada langkah memasukkan erkening tujuan transfer, korban harus mencatat rekening penipu tersebut. Setelah kita mengetahui rekening sipenipu, kemudian kita bisa menghubungi pihak bank untuk meminta alamat dan identitas penipu, dengan begitu kita bisa meringkusnya. Tentu saja cara ini harus di bantu pihak kepolisian, bila tidak, kita tidak berhak melihat data pihak lain.

Namun entah kenapa, sampai saat ini belum banyak kasus penipuan seperti ini yang berhasil dibongkar, dan terkesan dibiarkan, padahal sudah banyak sekali korban yang menderita kerugian karena ulah para penipu gaptek ini.

Ada beberapa tips yang bisa diterapkan supaya kita terhindar dari jerat penipuan model seperti ini, yang perlu kita perhatikan adalah:
  1. Bila mendapat sms yang mengatakan anda mendapatkan hadiah dari operator, cek nomer pengirim, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya pada paragraf 3 diatas, dan jangan terkecoh dengan tulisan "pengirim: [operator cellular]"
  2. Apabila mendapat telephone yang menginformasikan anda mendapat hadiah, jangan keburu-buru semangat dan girang, tahan diri anda, dinginkan kepala anda (klo perlu masuk freezer , he he heh e...), bila sipenelepon minta anda ke ATM, dan meminta anda menunggu sipenelpon itu menelepon anda lagi, sudah bisa dipastikan, 90% itu adalah penipuan. Karena bila benar anda mendapatkan hadiah, anda tidak perlu mengunjungi ATM anda, klo alasan pengecekan hadiahnya sudah masuk erkening anda atau belum, kan bisa dilakukan kapan aja, tanpa harus dituntun oleh penelepon, yang dalam hal ini adalah si penipu.
  3. Coba Cross Check ke operator cellular yang bersangkutan, tanyakan kebenaran perihal adanya hadiah tersebut.
  4. Apabila anda sudah terlanjur memberikan rekening anda, dan anda takut si penipu dapat menarik uang anda, silahkan hubungi contact service bank anda, minta ATM anda diblokir, bila perlu pindah rekening.
  5. Dan yang paling penting adalah jadilah orang cerdas dan tetap waspada (kata bang napi sih, he he he he...), dan jangan mudah tergiur dengan iming2 hadiah hingga melupakan akal sehat.
Semoga tulisan ini bisa menjadi cerminan masyarakat Indonesia agar lebih cerdas, menggunakan akal, dan ga hanya mikir duit. Bisa menjadi cerminan bagi operator cellular, agar memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan penuh, ga setengah2, hanya bisa kasih tarif murah tapi memang murahan dan ga aman. Dan yang terakhir adalah cerminan bagi aparat keamanan (Polisi) agar serius dalam menangani segala kasus kriminal, ga peduli besar atau kecil, bagaimanapun, penipuan adalah tetepa penipuan, dan itu kriminal.

Menuju Indonesia yang lebih aman dan cerdas.....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda....