Rabu, 10 Desember 2008

Ditilang Polisi, dan Polisi itu Temenku

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?"
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."

Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan... ....

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Drive Safely Guys..

*.dikutip dari milist e-42

Selasa, 09 Desember 2008

Membuat Efek Gitar Sendiri (guitar effect)

Sudah 6 tahun (terhitung dari masuk kuliah mpek lulus) aku jadi manusia Teknik Elektro, tapi baru kemaren sukses ngrakit rangkaian elktronika, weh sueneng banget, soalnya, aku bidang studi komputer, bukan elka, jadi wajar klo gitu aja sueneng (wekekekeke...pembelaan sepihak).

Kemaren bikin efek gitar yang dari dulu aku idam2in, aku nyari rangkaian ini dah dari kapan taon, tapi dulu smepet bikin dan ga bisa bunyi, sampek aku konsul sama kakek ayik juga buat nyari masalah ga bunyinya dimn, tapi ya gitu Ayik, bisa bunyiin, tapi ga mau kasih tau yang mana yang harus dibenerin.

Tapi akhirnya kemaren, termotivasi karena ga ada kerjaan, maklum pengangguran, dan semangat dari jemblung, akhirnya belanja2 sendiri, abis 22 ribu rupiah, itupun bisa dibikin 2 buah efek, soalnya semua komponen aku beli 2 kali kepbutuhan, takut ada masalah, daripada bolak-balik ke mulyosari.

Rangkaian efek dasarnya seperti ini.


Aku dapet rangkaian ini dari http://users.sa.chariot.net.au/~gmarts/ampovdrv.htm tapi aku rubah bebrapa bagian, capasitor input 0.001uF aku rubah dengan 0.003uF,biar noisenya ga terlalu besar sama capasitor disebelah rangkaian aray dioda aku ganti dengan kapasitor 0.047uF, biar sustain nya tambah panjang.

Belakangan baru aku tau klo rangkaian dari GMArts ternyata emang sudah dikenal banyak orang, dan memang sudah terbukti hasilnya memuaskan.

Untuk kemudian, aku rencananya mo bikin tone controlnya , pengennya sih 3 channel aja, bass, mid, ma treble aja cukup, biar bisa mirip metal zone. Tar di seri ma efek yang sebelumnya.

Rangkaian ini dah lumayan koq suaranya, low noise, dan distortionnya dah cocok buat heavy metal sama hip metal, buat solo juga keren. Seneng lah pokoknya.

Ni snap shot dari karyaku, maaf klo ga solderannya kriting, dan amburadul, maklum, amatiran.

Minggu, 07 Desember 2008

Iklan dan Negaraku.

Sepertinya negara ku ini sedang ingin mengikuti perkembangan dunia luar, dan aku rasa itu bagus, karena akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih dihargai bangsa lain.

Mualai dari beberapa hari yang lalu aku liat iklan di TV yang menyatakan kalau semua kegiatan yang dilakakukan dengan memanfaatkan IT, sudah diatur dalam satu Undang-Undang, dan disitu dikatakan transaksi dan semua kegiatan didalam dunia IT sudah dilindungi. Dalam iklan itu disebutkan kalau struk (bener ga ya nulisnya) dari ATM bisa dijadikan bukti sah pembayaran, namun, aku bener2 ga tau, ini yang perlu dibenahi infrastrukturnya adalah pihak Bank ataukah pihak pembuat Undang-Undang, ataukah keduanya, soalnya aku sering menyimpan bukti transaksi dari ATM, dan dalam waktu lebih dari 2 minggu, semua tulisan yang ada dalam struk itu sudah lenyap, ga tau yang jelek kertasnya ataukah tintanya????. Kalau seperti ini, apakah struk ATM ini bisa dijadikan bukti nyata dalam pengadilan??? padahal, bayangkan jika kita melakukan transaksi transfer dalam jumlah uang yang banyak, sampek ratusan juta rupiah, dan akhirnya menjadi masalah dan sampai ke pengadilan, bukankah ini akan sangat merugikan kita????.

Lalu, aku ga tau siapa pembuat iklan itu, disitu ada adegan seorang ce nyerahin laptop ke seorang artis ce yang sedang duduk sambil bilang "...nih sudah aku e-mail kontraknya, silahkan dibaca..." (kalau ga salah demikian dialognya), dan anehnya, klo sudah diemailkan, ngapain orang itu harus ribet2 ngasih laptopnya ke si artis???aneh, gunanya email apaan???walah, aneh.....Koq ya dipake iklan kaya gitu, yang kreatif donk klo bikin iklan.

Yah, memang sepertinya negaraku ini sangat dan bersemangat ingin bangkit, namun, apa daya, manusianya sebagian besar belum siap diajak bangkit, masih males-males an, dan enak-enak tidur, tendang selimut lagi, meluk guling, dan kembali terlelap, ya jadilah hal seperti ini.

Sebenarnya sudah banyak pengakuan dari negara luar akan eksistensi bangsa kita, seperti yang dikatakan adik kelas aku beberapa waktu yang lalu, yang baru saja pulang dari Finlandia, untuk mengikuti suatu program yang diselenggarakan NSN untuk mahasiswa. Adik kelasku itu cerita kalau Indonesia adalah negara pertama yang ditunjuk untuk program ini, dari situ terlihat kalau negara kita sudah diakui eksistensinya, baik secara yuridis, intelegensianya, kekayaan alam, maupun kemampuan sumber daya manusianya, dan ga hanya cuman Balinya saja. Dengan modal ini, seharusnya kita bisa membangun sebuah negara yang besar dalam suatu negara yang kecil.

Kamis, 04 Desember 2008

Mau dibawa kemana Bangsa ini....

Sudah lama aku dengar, dari teman, berita di TV, baca dikoran, atauipun sekedar nemu diwarnet, video-video "film indie" (red. bokep) yang dibuat oaleh pemuda Indonesia, bahkan kadang-kadang yang bikin bukanlah hanya pemuda, para pejabat, pegawai daerah, wakil rakyat, atau entah orang2 yang seblumnya kita ga ngira sama sekali.

Kenapa orang Indonesia koq sekarang ini dirasuki oleh setan yang namanya zina??apa mereka sudah tidak punya otak untuk berfikir ato bagaimana, sehingga sudah mirip hewan yang bila ingin "kawin" dengan siapa saja ya maen langsung "tancap" saja, ga peduli itu bukan istri, ponakan, murid, sodara, ato entah siapa saja. Baik itu secara paksa ato secara suka sama suka (entah siapa yang sama dan siapa yang suka).

Selain itu tempat2 yang dipilih untuk melakukan perbuata itu juga semakin ga wajar, entah ga ada duit untuk sewa hotel, kepuasan, ato memang experiment belaka. Bayangin aja, mobil, warnet, kamar mandi umum, bioskop, ATM, kampus, laboratorium, kebun, kantor, ato entah dimana lagi tempat2 yang ga wajar. Mungkin karena mereka dah ga tahan untuk bisa mengendalikan birahi mereka atau apa aku sendiri juga ga tau.

Kadang2, aku sendiri juga ga habis pikir kalau melihat berita video porno di TV tantang mahasiswa yang membuat video itu, apa mereka tidak memikirkan resikonya??nasib keluarganya, ayah dan ibu mereka, dan nasib diri mereka sendiri. Belum lagi kemaren ada berita yang mengatakan, guru yang tega meminta muridnya "mengkaraoke burungnya" didepan kelas, atau lurah yang menghamili anak tetangga dengan sebelumnya mempertontonkan adegan perselingkuhannya dengan PSK pada gadis yang dihamilinya tersebut. Pada kemana otak orang2 itu??apakah ini suatu tanda kehancuran bangsa ini.

Mau sebagus apa teknologi, kahidupan politi, atau hal lainnya, kalau mental masyarakat dan pemudanya masih kaya gini, aku rasa bangsa kita ini akan semakin masuk ke sungai comberan. Lantas kalau sudah kaya gini, apakah cara2 Syekh Puji yang beberapa hari lalu diributkan, harus diperbolehkan???

"Menikahi gadis dibawah umur dilarang, tapi klo gadisnya setelah ga jadi dinikahi bikin video bokep sama cowoknya terus gmn????"